Jenis-jenis makna kata
1. Homonim
Homonim adalah kata-kata yang lafal dan ejaannya sama tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
1. Orang yang kikir itu tidak mau membeli kikir. (kikir = pelit; kikir = alat dari besi baja untuk menajamkan sesuatu)
2. Dari roman mukanya dan buku yang disimaknya kelihatan bahwa ia sedang membaca roman Layar Terkembang (roman = wajah; roman = jenis cerita fiksi)
3. Ketika ia memperbaiki ketam, ada ketam merayap di depannya. (ketam = ani-ani; ketam = kepiting)
2. Homofon
Homofon adalah kata-kata yang lafalnya sama tetapi ejaan dan maknanya berbeda.
Contoh:
1a. Pada masa revolusi, massa rela berkorban demi nusa dan bangsa ( masa = waktu, saat; massa = sekumpulan orang banyak )
2a. Sambil membaca babad Tanah Jawa, Puspa makan soto babat. ( babad = sejarah; babat = daging kerbau atau lemu )
3a. Ia masih sangsi terhadap kebenaran berita itu. (sangsi = ragu-ragu )
3b. Sanksi yang diberikan terhadap perampok itu terlalu ringan (sanksi = tindakan atau hukuman )
3. Homograf
Homograf adalah kata-kata yang ejaannya sama tetapi lafal dan maknanya berbeda.
Contoh:
1a. Semi tanaman itu sudah tumbuh dengan subur. (semi yang dilafalkan dengan e lemah berarti tunas )
1b. Gedung itu masih bersifat semi permanen (semi yang dilafalkan dengan e keras = setengah)
2a. Pertandingan antara dua kesebelasan itu berhasil seri (seri yang dilafalkan dengan e lemah = tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah )
2b. Lina membaca cerita Putri Laut seri ke tiga (seri yang dilafalkan dengan e keras = rangkaian yang berturut-turut)
3a. Benda ini mental ketika mobil yang membawanya melaju kencang (mental yang dilafalkan dengan e lemah = terpelanting )
3b. Dalam masa pembangunan faktor mental sangat menentukan (mental tyang dilafalkan dengan e keras = batin / jiwa dan watak manusia)
4. Polisemi
Polisemi adalah satru kata yang mempunyai makna ganda atau lebih dari satu, namun kemungkinan makna ganda tersebut masih dapat dirasakana hubungannya dengan makna dasar.
Contoh:
1.Ia jatuh dari pohon (jatuh = bergerak dengan cepat dari atas ke bawah )
2.Setelah tiba di perkemahan, ia jatuh sakit ( jatuh = menjadi )
3.Kota itu jatuh ke tangan musuh (jatuh = kalah atau dirampas musuh)
4.Dia telah jatuh dalam ujian nasional (jatuh = gagal)
5. Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang maknanya sama tetapi bentuk katanya berbeda
Contoh: pintar-pandai, berita- kabar,menunggu-menanti, dsb.
6. Antonim
Kata-kata yang berlawanan maknanya dan bentuk katanya berbeda.
Contoh: siang-malam, tinggi-rendah, awal-akhir, dsb.
7. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan makma apapun dari makna asalnya atau sesuai dengan makna di dalam kamus atau makna sebenarnya.
Contoh tangan panjang = tangannya berukuran panjang
Kepala besar = ukuran kepalanya besar
8. Konotasi
Konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan dari makna asalnya/ makna kiasan.
Contoh :
Panjang tangan = suka mencuri
Besar kepala = sombong / angkuh
9. Hipernim ( kata umum ) dan Hiponim (kata khusus)
Hipernim adalah kata yang ruang lingkupnya meliputi bagian-bagian dari kata lainnya.
Hiponim adalah kata yang cakupannya lebih sempit dan merupakan bagian atau anggota dari kata lainnya.
Contoh :
Hipernim Tumbuhan→ hiponimnya rumput, mahoni, kelapa, padi, jamur, dsb.
Hipernim bunga →hiponimnya dahlia, melati, tulip, matahari, seroja, dsb.
sumber dari : http://aristjoyoungsmandoli.blogspot.co.id/2013/11/ringkasan-materi-bahasa-indonesia-sma.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar