Rabu, 18 November 2015

PERUBAHAN MAKNA
JENIS PERUBAHAN MAKNA

1.      Perubahan makna meluas
Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain.
Contoh :
o   Kata baju  yang semula hanya bermakna “pakaian sebelah atas dari pinggang samapi ke bahu” sekarang maknanya meluas termasuk celana, topi, dasi dan sepatu seperti pada frase baju seragam.
o   Kata saudara  dulu maknanya orang yang masih memiliki ikatan darah (orang yang sekandung) sekarang maknanya untuk sapaan orang yang seusia/sebaya.

2.      Perubahan makna menyempit
Perubahan makna menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang dahulu mencakup makna yang lebih luas (lebih dari satu makna), kemudian menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.
Contoh :
  • Kata bau  pada mulanya mengandung makna yang lebih luas untuk menyebut segala macam gas yang diserap oleh indra pencium. Sekarang kata bau  selalu diartikan busuk. Bajunya bau.
  • Kata sarjana  dahulu mengandung makna meluas yakni orang yang pintar. Sekarang sarjana diartikan orang yang sudah lulus wisuda di universitas (perguruan tinggi)
3.      Peyoratif
Peyoratif atau peyorasi adalah gejala perubahan pandangan terhadap makna kata yang dahulu dirasakan biasa atau bahkan dianggap baik, sekarang dirasakan kasar, kurang baik atau tidak enak.
Contoh :
  • Kata kaki tangan  yang semula bermakna anggota badan yang utama, kemudian memperolah makna pem,bantu dalam arti biasa, sekarang kebanyakan dipakai dalam arti yang kurang baik, seperti pada frase kaki tangan musuh, kaki tangan pencoleng.
  • Kata abang  yang semula dipakai untuk sebutan kakak laki-laki, sekarang sering dipakai untuk menybut orang laki-laki yang berstatus rendah, seperti abang becak, abang bakso, bang sopir.
4.      Ameliorasi atau melioratif
Ameliorasi adalah pandangan terhadap makna kata yang dahulu dirasakan biasa, sekarang dianggap lebih tinggiatau lebih baik.
Contoh :
o   Kata putra  sekarang dirasakan lebih tinggi nilainya dari kata anak atau anak laki-laki.
o   Kata istri  atau nyonya  dirasakan lebih tinggi nilainya dari pada bini.
5.      Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna sebagai akibat adanya persamaan sifat.Makna asli sering masih terdapat pada lingkungan semula pada benda atau keadaan tempat makna itu lahir. Antara makna baru dengan makna lama ada pertalian erat.
Cotoh :
  • Kata kunci  berasal dari lingkungan alat-alat rumah. Dalam pengajaran, kunci  berarti jawaban soal-soal yang telah disediakan oleh pembuat soal.
  • Kata mencatut  dari bidang perbengkelan yang berarti bekerja dengan menggunakan catut/tang, kemudian dipakai dalam bidang jual beli dengan arti “memperoleh keuntungan banyak dengan mudah” seperti frase mencatut tiket (orang yang menjual tiket/karcis di luar tempat yang ditentukan). Mencatut nama (menjual nama orang dengan tujuan mencari keuntungan).
6.      Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna akibat pertukaran pandangan antara dua indra yang berbeda. Biasanya pertuklarang tanggapan ini terjadi antara indra pendengaran dan indra perasaan / pengecap atau indra pendengaran dan indra penglihatan.
Contoh :
o   Wajahnya manis sekali
            Kata manis sebenarnya tanggapan indra perasa lidah
o   Dengan nada keras, ia mengancam saya.  
Kata keras sebenarnya adalah tanggapan indra perasa tubuh

sumber dari : http://aristjoyoungsmandoli.blogspot.co.id/2013/11/ringkasan-materi-bahasa-indonesia-sma.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar